Batu
Satam, Batu Berumur Jutaan Tahun yang Hanya Ada di Indonesia
Ada oleh-oleh khas berupa bebatuan
yang dapat diboyong jika bertandang ke Belitung Timur, Provinsi Bangka
Belitung. Batu Satam namanya. Batu unik berwarna hitam dengan urat-uratnya yang
khas itu konon adalah hasil proses alam atas reaksi tabrakan meteor dengan
lapisan bumi yang mengandung timah tinggi jutaan tahun silam, dikutip dari tektites.co.uk.
Proses Terjadinya:
1) Sekitar 780.000 tahun yang lalu
sebuah asteroid yang besar menabrak bumi di Laut Cina Selatan (kemungkinan di
Teluk Tonkin). Asteroid ini bergerak dari barat laut ke tenggara dan menabrak
bumi dengan sudut tabrakan yang kecil.
2) Pada tahap awal dari tabrakan,
energi kinetis dari asteroid yang menabrak bumi ini melelehkan dan
menghantarkan momentum kepada lapisan atas dari batuan di permukaan bumi
(seperti pasir dan lumpur) di daerah tabrakan.
3) Lapisan yang meleleh, terdiri
dari batuan yang mencair, meninggalkan atmosfer bumi dan pecah menjadi batu
semi cair berbentuk bulatan-bulatan kecil (globules) yang bernama “tektite”.
Globules ini membentuk bola, dumbbells atau air mata, tergantung pada kecepatan
rotasi yang terjadi saat pembentukan batu tektites atau batu satam itu.
4) Batu Satam yang berbentuk bola,
dumbbells dan air mata mendingin dengan cepat, begitu cepat sehingga mereka
membentuk kaca (sama dengan kaca, tetapi tidak murni, seperti di botol anggur
atau bir modern).
5) Sekitar lima hingga enam menit
setelah tabrakan dengan asteroid terjadi, bola yang sekarang telah membeku dan
menjadi solid mulai masuk kembali ke atmosfer bumi dan jatuh di Belitung.
6) Karena Batu Satam itu memasuki
kembali atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi, gaya gesekan yang dialaminya
memanaskan bagian depan dari batu ini.
7) Bila kaca dipanaskan dengan tidak
merata (perbedaan temperatur yang besar antara bagian depan dan belakangnya),
ia akan pecah. Seperti menuangkan air mendidih kedalam gelas minum.
8) Bagian depan dari Batu Satam ini
akan membentuk pecahan-pecahan kecil. Pecahan ini ditingkatkan juga oleh
tekanan yang intens karena perlambatan kecepatan.
9) Kecepatan kosmik yang dibawa oleh
momentum Batu Satam ini pada akhirnya akan berkurang dan pecahnya batuan juga
akan berkurang.
10) Karena ini Batu Satam akan jatuh
ke bumi dengan gravitasi dengan gerakan yang lebih vertikal.
11) Di bumi Batu Satam dibawa oleh
air sungai dan mungkin tererosi.
12) Pada akhirnya Batu Satam akan
tergabung dengan endapan sediment yang biasanya juga mengandung timah (tererosi
dari deposit panas bumi yang terkait dengan intrusi batu granit).
13) Di dalam tumpukan pasir yang
berporositas tinggi, air tawar akan dengan sangat perlahan mengukir Batu Satam
tersebut. Retakan setipis kertas (terbentuk karena gelas itu dipanaskan saat
memasuki kembali atmosfer bumi) akan diperbesar dan membentuk parit kecil
berbentuk U. Perhatikan bahwa parit berbentuk U ini hanya terbentuk di bagian
yang terpanaskan, bagian depan dari Batu Satam (Tektite). Bagian belakang dari
Batu Satam ini tetap seperti aslinya, berbentuk bola.
Credit:
tektites.co.uk
Tidak ada komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar